Gudeg dan bakpia, atau juga geplak, boleh jadi telah
menjadi ikon wisata kuliner di Yogyakarta. Tak lengkap rasanya ke kota
ini tanpa mampir ke Wijilan untuk mencicipi gudeg, atau ke Pathuk untuk
membeli bakpia sekadar oleh-oleh keluarga dan teman di rumah.
Puji
Qomariyah, dosen jurusan Sosiologi Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Widya Mataram Yogyakarta, mengatakan anggapan itu
tak sepenuhnya benar. Itu dulu. Tapi kini?
»Selalu ada
yang baru dalam dunia kuliner Yogyakarta,” katanya dalam pemaparan
studinya tentang wisata kuliner Yogyakarta di kantor Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UMKM Daerah Istimewa Yogyakarta,
Selasa 13 November 2012.
Yogyakarta, kata dia, menawarkana
potensi wisata kuliner yang kaya. Selain Gudeg Wijilan dan Bakpia
Pathuk, ada banyak warung dan toko dengan sajian khas yang cukup lezat.
Sebut saja Bakmi Kadin, Peyek Yu Tum, Sate Klathak, Bakmi Mbah Mo, dan
Bakmi Pak Lele. Sayangnya, tak banyak wisatawan dari luar daerah yang
mengenal tempat-tempat itu.
Ia menemukan, dari 44 warung
dan tempat menjual makanan »mak nyus” yang menjadi contoh penelitiannya,
hanya 12 di antaranya saja yang populer di kalangan masyarakat. »Tidak
ada promosi,” katanya.
Produk kuliner di Yogyakarta, kata
dia, juga berkembang secara dinamis dan inovatif. Sebut saja Cakratela
yang memanfaatkan ubi sebagai bahan bakunya. Atau warung sambal, yang
menawarkan aneka sambal sebagai produk utamanya serta munculnya.
Ia
mengatakan selain persoalan kemasan produk, persoalan lain yang membuat
sejumlah tempat tujuan wisata kuliner di Yogyakarta belum banyak
dikenal wisatawan adalah kurangnya informasi. Peta agenda seni dan obyek
wisata budaya mungkin banyak ditemui di tempat publik, tapi peta wisata
kuliner dianggapnya masih kurang. »Perlu ada pusat informasi kuliner,”
katanya.
Kepala Seksi Makanan, Minuman, dan Tembakau Dinas
Perindagkop dan UMKM DIY Sudarso mengatakan selama ini telah melakukan
pembinaan dalam mengelola kemasan dan mutu produk sejumlah industri
kecil. Adapun peta kuliner bisa saja dilakukan dengan kerjsama dengan
Dinas Pariwisata.
sumber ; http://id.berita.yahoo.com/foto/wisata-kuliner-yogya-kaya-tapi-minim-pemetaan-foto-131848571.html
0 komentar:
Post a Comment