Salah satu ikon wisata di Surakarta, kereta uap kuno
Jaladara, berhenti beroperasi sejak sepekan terakhir. Kepala Bidang
Angkutan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Surakarta, Sri
Indarjo, mengatakan kontrak operasional dengan PT Kereta Api Indonesia
(Persero) berakhir per 23 Oktober 2012. Kontrak itu dimulai pada
September 2009 untuk jangka waktu 3 tahun.
"Jadi, untuk sementara tidak ada perjalanan Jaladara," katanya kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu, 31 Oktober 2012.
Selama
3 tahun operasional Jaladara, Pemerintah Surakarta menilai Jaladara
layak dipertahankan karena semakin diminati masyarakat dan wisatawan,
sehingga, kata dia, kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia harus
dilanjutkan.
Sri Indarjo mengaku sudah mengajukan
permohonan perpanjangan kerja sama sejak Juni 2012. "Tapi sampai
sekarang belum ada keputusan," ujarnya. Dia memperkirakan, lamanya
proses karena harus dibahas hingga ke tingkat direksi PT KAI.
Dia
berharap sebelum akhir tahun, Jaladara sudah kembali beroperasi. Sebab
biasanya di akhir tahun peminatnya cukup banyak karena ada libur Natal
dan tahun baru. "Kami berencana menjual tiket eceran di akhir tahun,
karena peminatnya lumayan banyak," katanya. Biasanya Jaladara dijual per
paket dengan harga Rp 3,2 juta per perjalanan dari Stasiun Solo
Purwosari ke Stasiun Sangkrah.
Indarjo mengatakan, sepekan
terakhir ada beberapa orang yang berniat menyewa Jaladara. Tapi terpaksa
ditolak karena sudah tidak beroperasi. "Seingat saya ada 8 calon
penyewa," ujar dia.
Salah seorang agen penjual tiket
Jaladara, Patrik Orlando, kecewa dengan penghentian operasional
Jaladara. Terlebih dia sudah telanjur menjanjikan kepada beberapa calon
penyewa bahwa Jaladara bisa dijalankan.
"Ada 3 calon
penyewa untuk tiga kali perjalanan. Jumlah penumpang sekitar 150 orang,"
katanya. Dia bingung bagaimana harus menyampaikan ke calon penyewa
bahwa saat ini Jaladara sudah tidak beroperasi.
Pelaksana
harian kepala humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VI
Yogyakarta, Kuswardoyo, mengatakan hingga kini belum ada permohonan dari
Pemerintah Surakarta ke PT KAI. "Kami belum terima pengajuan
perpanjangan kontrak Jaladara," ujarnya kepada Tempo.
Dia
mengatakan, pengajuan kontrak baru harus ditujukan ke direksi kantor
pusat PT KAI. Selanjutnya akan dibahas oleh jajaran direksi. "Jika
memang disetujui, kami sebagai pengelola tinggal menjalankan karena
kebetulan di wilayah Daop VI," katanya. Saat ini kereta Jaladara
disimpan di depo penyimpanan di Solo.
sumber : http://id.berita.yahoo.com/kereta-uap-kuno-jaladara-berhenti-beroperasi-091436504.html
0 komentar:
Post a Comment